Ilmu filsafat memiliki obyek material dan obyek formal.
Obyek material adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi)
pembicaraan. Objek material adalah objek yang di jadikan sasaran menyelidiki
oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material
filsafat illmu adalah pengetahuan itu sendiri, yakni pengetahuan ilmiah
(scientific knowledge) pengetahuan yang telah di susun secara sistematis dengan
metode ilmiah tertentu, sehingga dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya
secara umum.
Obyek formal adalah cara pendekatan yang dipakai atas
obyek material, yang sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan
bidang kegiatan yang bersangkutan. Jika cara pendekatan itu logis, konsisten
dan efisien, maka dihasilkanlah sistem filsafat ilmu.
Filsafat berangkat dari pengalaman konkret manusia dalam
dunianya. Pengalaman manusia yang sungguh kaya dengan segala sesuatu yang
tersirat ingin dinyatakan secara tersurat. Dalam proses itu intuisi (merupakan
hal yang ada dalam setiap pengalaman) menjadi basis bagi proses abstraksi,
sehingga yang tersirat dapat diungkapkan menjadi tersurat.
Dalam filsafat, ada filsafat pengetahuan. “Segala manusia
ingin mengetahui”, itu kalimat pertama Aristoteles dalam Metaphysica. Obyek
materialnya adalah gejala “manusia tahu”. Tugas filsafat ini adalah menyoroti
gejala itu berdasarkan sebab-musabab pertamanya. Filsafat menggali “kebenaran”
(versus “kepalsuan”), “kepastian” (versus “ketidakpastian”), “obyektivitas”
(versus “subyektivitas”), “abstraksi”, “intuisi”, dari mana asal pengetahuan
dan kemana arah pengetahuan. Pada gilirannya gejala ilmu-ilmu pengetahuan
menjadi obyek material juga, dan kegiatan berfikir itu (sejauh dilakukan
menurut sebab-musabab pertama) menghasilkan filsafat ilmu pengetahuan.
Kekhususan gejala ilmu pengetahuan terhadap gejala pengetahuan dicermati dengan
teliti. Kekhususan itu terletak dalam cara kerja atau metode yang terdapat
dalam ilmu-ilmu pengetahuan.
Jadi, dapat dikatakan bahwa Objek formal adalah sudut
pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Yang menyangkut asal
usul, struktur, metode, dan validitas ilmu . Objek formal filsafat ilmu adalah
hakikat (esensi) ilmu pengetahuan artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian
terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat ilmu
pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu
bagi manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar