Senin, 24 Oktober 2016

Kebenaran Mitos Duduk di Depan Pintu

“Jangan duduk di depan pintu, nanti susah dapat jodoh!”
“Jangan berdiri di depan pintu, nanti rezeki jadi seret!”
Mungkin kalimat itu sudah sangat sering kita dengar khususnya untuk orang yang masih berstatus lajang. Disini saya akan membagikan pengetahuan mengenai “apakah benar jika kita duduk di depan pintu nanti susah cari jodoh?” dan “apa benar jika kita berdiri di depan pintu rezeki jadi seret?”
Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta , dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai  personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan  ajaran dalam suatu komunitas.
Disini ada mitos tentang Jangan duduk di depan pintu, nanti susah dapat jodoh dan Jangan berdiri di depan pintu, nanti rezeki jadi seret, itu adalah sebuah ungkapan mitos orang-orang dahulu kepada lajang yang suka duduk di pintu, menghalangi orang lewat. Banyak orang yang bilang orang yang duduk di depan pintu jauh jodoh agar orang yang suka di pintu tidak menghalangi jalan. Sebab selintas, tak ada hubungannya antara duduk atau berdiri di depan pintu dengan jodoh atau rezeki. Jadi kalimat tersebut mungkin bisa dibilang mengada-ada. Tapi jika mau berpikir sedikit lebih dalam, mungkin antara berdiri di depan pintu memiliki kaitan dengan jodoh atau rezeki. Mungkin kalimat tersebut terlahir dari penglaman hidup yang dilalui oleh para orang-orang tua di jaman dahulu. Mungkin pada saat itu ada seseorang yang memiliki kebiasaan duduk atau berdiri di depan pintu yang kemudian kesulitan dalam mendapatkan jodoh atau seret dalam mencari rezeki. Dari mulut ke mulut, pengalaman tersebut menyebar lintas orang, kampung, bahkan lintas zaman. mungkin  dengan pemikiran yang masih dangkal, kalimat tersebut ada benarnya. Namun tidak sepakat jika kalimat tersebut dijadikan sandaran atau acuan. Ada sebuah kalimat yang jauh lebih tepat untuk dijadikan dasar. Berikut adalah kalimatnya :

“Barang siapa yang mempermudah kesulitan orang lain, maka Allah ta’ala akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim).

Duduk di depan pintu adalah perbuatan yang bisa menyulitkan orang lain yang akan masuk dan keluar melalui pintu tersebut. Begitu juga halnya dengan duduk-duduk di anak tangga di mana tangga tersebut dijadikan tempat lalu-lalang banyak orang. Jika makna hadits tersebut dilihat dari sisi lain, maka bisa dikatakan jika seseorang mempersulit orang lain, maka Allah akan mempersulit urusannya di dunia dan akhirat.
Namanya juga mitos, mau percaya atau tidak, sebenarnya semua itu kembali kepada diri sendiri. Tetapi, seringkali orang justru terbius kata mitos, dan menganggapnya sebagai sebuah misteri yang makin lama makin bikin penasaran. Padahal, jika dipikir dengan logika hal-hal yang disebut mitos itu ada penjelasannya.

Bagaimana Bila Ingin Mencapai 101% dalam Hidup?

Kita selalu mendengar orang berkata dia ingin berhasil 100% dalam segala hal, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberikan nilai 100% sepenuhnya.
Hal ini pernah saya dapatkan ketika saya duduk di bangku SMA dari seorang guru yang memberi nasehat bahwasanya “ketika seseorang ingin sukses dan berhasil kuncinya tidak hanya pintar ataupun pengetahuan saja akan tetapi sikap juga menentukan keberhasilan 100% seseorang”. Mungkin sedikit formula matematika di bawah ini dapat membantu memberi jawabannya.
Jika A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 1 + 19 =99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11=99%

K-N-O-W-L-E-D-G -E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5=96%

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5=100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%. Bahkan pengetahuan (Knowledge) tidak dapat menjamin tercapainya 100% dalam hidup kita.

Bagaimana bila ingin mencapai 101%? Apakah hanya nilai 100% dalam hidup?

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4=101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8=101%

Walopun tampaknya “hanya sekedar” permainan angka, but this COOL! Dan merupakan salah satu Keajaiban di Dunia kita.
~Bersikaplah positif terhadap Allah, sesama makhluk hidup demi tercapainya nilai 100% dalam hidup..... Terimakasih^^~

Rabu, 19 Oktober 2016

Kebenaran Sebuah MITOS

Istilah mitos sudah lama dikenal, bisa dikatakan mitos ialah sesuatu berupa wacana (bisa berupa cerita, asal-usul, atau keyakinan) yang keberadaannya satu paket dengan pantangan yang tidak boleh dilanggar. Orang bilang menentang mitos itu ”pamali” (dosa) bisa kualat. Keberadaan mitos sangat erat kaitannya dengan adat istiadat atau budaya yang masih bersifat tradisional. Terutama pada sebagian masyarakat yang masih meyakini ajaran animisme dan dinamisme. Mitos dengan aturan yang telah lampau tidak bisa begitu saja disisihkan, akan banyak hal yang harus dilalui untuk menciptakan perubahan itu. Tentunya tidak semudah menutup buku. Pantangan tersebut tentunya berawal dari banyaknya kasus yang terjadi karena melanggar pantangan tersebut meski segala sesuatunya adalah bersandarkan atas kehendak Tuhan. Percaya atau tidak terserah bagaimana anda menyikapinya. Saya ingin berbagi mitos yang sering saya dengar disekitar lingkungan saya, seperti:
  1. Berfoto bersama dalam jumlah ganjil
    Janganlah berfoto dalam jumlah ganjil karena salah satu dari yang difoto akan cepat meninggal. Biasanya yang ditengah.
  2. Bangun Tidur terlalu siang
    Jika anda bangun tidur terlalu siang hingga matahari hampir berdiri, akan berakibat segala bentuk rezeki yang akan datang akan selalu menjauh karena sudah dipatuk ayam.
  3. Berlama-lama dikamar mandi
    Janganlah anda berlama-lama dikamar mandi karena akan terlihat lebih tua dari usia anda sebenarnya.
  4. Duduk dipintu
    Anda dilarang duduk tepat didepan pintu, sulit mendapatkan jodoh, seserahan bawaan calon suami balik lagi.
  5. Kebiasaan menggigit kuku
    Janganlah sering menggigit kuku, karena akan mengundang nasib buruk dan pembawaan sering gugup juga akan menderita batin.
  6. Kebiasaan memeluk kepala dengan kedua tangan
    Janganlah anda melakukan kebiasaan memeluk kepala dengan kedua tangan karena akan menjadikan diri anda kehilangan akal dan pikiran menjadi buntu, meneketehe dan dungu.
  7. Kebiasaan memeluk lutut sambil berjongkok
    Janganlah terbiasa memeluk lutut sambil berjongkok, karena akan berakibat selalu meneketehe pada saat menghadapi masalah dan putus asa.
  8. Membuka payung di dalam rumah
    Anda dilarang membuka payung di dalam rumah, karena akan terjadi sesuatu yang buruk dikeluarga anda.
  9. Menggunting kuku malam hari
    Janganlah anda menggunting kuku pada mari, karena akan membuat usia anda lebih singkat.
  10. Menyapu di malam hari
    Janganlah anda menyapu dimalam hari karena akan sulit untuk mencari rezeki.
  11. Makan telur ikan terlalu banyak
    Janganlah makan terlalu banyak telur ikan khususnya untuk anak kecil, karena kelak akan memiliki anak sangat banyak sebanyak telur ikan.
  12. Meletakkan gunting dan cermin di bawah bantal bayi
    Agar bayi tersebut terlindungi dari gangguan mahluk halus .
  13. Disarankan bagi wanita yang sedang hamil untuk selalu menggantungkan pisau lipat kecil pada baju yang dikenakan
    Agar yang mengandung dan calon bayinya akan terhindar dari gangguan mahluk halus.
Benarkah mitos – mitos tersebut akan kebenarannya ? Berbeda dengan masyarakat tradisional yang masih meyakini adanya mitos sebagai sesuatu yang harus diperlakukan hati-hati, masyarakat modern tidak begitu adanya, mungkin karena telah banyak fasilitas canggih yang bisa menepis kepercayaan tentang mitos tersebut.
Tanah Jawa sangat kental sekali akan kepercayaan animisme maupun dinamismenya. Dan sangat kental sekali budaya dari leluhurnya yang sampai sekarang dipercaya kebenerannya, contohnya dilarang menikah pada bulan suro (Muharram) karena bisa kena sial atau pernikahannya nanti tidak akan langgeng. Mitos ini memang bukan fiktif 100%. Karena saya yakin ada beberapa pembaca yang pernah menemui atau bahkan mengalami sendiri. Namun bila adakesamaan nama pelaku, kejadian, dan tempat bisa jadi itu hanyalah kebetulan belaka.
Namun secara konteks dan tujuan mitos itu sama dengan realita yang ada di sebagian masyarakat Jawa, yaitu kira-kira menggambarkan mitos yang diyakini oleh orang-orang tua Jawa jaman dahulu. Orang tua jaman dulu pasti memberi tahu dan memberi nasehat kepada kita itu dipengaruhi oleh mitos-mitos dan itu sudah menjadi suatu kultur yang melekat di dalam diri mereka. Meski mitos itu identik dengan nasehat orang tua jaman dulu, tapi hingga sekarang mitos itu tetap ada dan di jaman sudah modern ini, masih saja ada orang yang percaya akan mitos-mitos itu.
Mitos itu berkembang secara “worth of mouth”, dari mulut ke mulut yang disampaikan melalui cerita atau dongeng. Itu disebabkan karena ilmu pengetahuan orang tua jaman dahulu masih terbilang kurang dan bagi orang yang menerima informasi tersebut menerimanya dengan begitu saja tanpa harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Percaya akan mitos – mitos yang ada di kehidupan kita, itu tergantung dari kita masing-masing.
             Referensi : berdasarkan kejadian sehari-hari.