Sebagian besar dari mahasiswa di
Indonesia mempelajari filsafat, dan menurut saya sendiri belajar filsafat itu
sulit. Mungkin kita sering berpikir dan termasuk saya sendiri sering berpikir
“untuk apa saya belajar filsafat?”. Ketika saya membaca sebuah buku mengenai
kegunaan filsafat saya mulai sedikit paham bahwa kita perlu belajar filsafat.
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari buku tersebut akan dibahas pada artikel
ini.
Pada
umumnya dapat dikatakan bahwa studi filsafat semakin menjadikan orang mampu
untuk menangani pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang
metodis ilmu-ilmu khusus. Jadi filsafat
membantu untuk mendalami pertanyaan-pertanyaan asasi manusia tentang realitas
(filsafat teoritis) dan lingkup tanggung jawabnya (filsafat praktis). Kemampuan
itu dipelajarinya dari luar jalur secara sistematik dan secara historis.
Pertama
secara sistematis. Artinya filsafat menawarkan metode-metode mutakhir untuk
menangani masalah-masalah mendalam manusia, tentang hakikat kebenaran dan
pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang tanggung jawab, dan keadilan dan
sebagainya.
Jalur
kedua melalui jalur sejarah filsafat. Di situ orang belajar untuk mendalami,
menanggapi, serta belajar dari jawaban-jawaban yang sampai sekarang ditawarkan
oleh para pemikir dan filosof terkemuka terhadap pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
Kemampuan
ini memberikan sekurang-kurangnya tiga kemampuan yang memang sangat dibutuhkan
oleh segenap orang yang dizaman sekarang harus atau mau memberikan pengarahan,
bimbingan, dan kepemimpinan spiritual dan intelektual dalam masyarakat:
- Suatu pengertian lebih mendalam tentang manusia dan dunia. Dengan mempelajari pendekatan-pendekatan pokok terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia paling hakiki, serta mendalami jawaban-jawaban yang diberikan oleh pemikir-pemikir besar umat manusia, wawasan dan pengertian kita sendiri diperluas.
- kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis argumentasi-argumentasi, pendapat-pendapat, tuntutan-tuntutan, dan legitimasi-legitimasi dari pelbagai ajaran agama, ideologi dan pandangan dunia. Secara singkat, filsafat selalu juga merupakan kritik ideologi. Justru kemampuan ini sangat diperlukan dewasa ini di mana kebudayaan merupakan pasaran ide-ide dan ideologi-ideologi relegius dan politis yang mampu membujuk manusia untuk mempercayakan diri secara buta kepada mereka. Dalam situasi ini sangat diperlukan kemampuan untuk tidak sekedar menolak ideologi-ideologi secara dogmatis dan dari luar, melainkan untuk menanggapi secara kritis dan argumentatif.
- Pendasaran metodis dan wawasan lebih mendalam serta kritis dalam menjalani studi-studi di ilmu-ilmu khusus, termasuk teologi.
Kegunaan
filsafat dapat dibagi dua, yakni kegunaan secara umum dan secara khusus.
Kegunaan secara umum dimaksudkan manfaat yang dapat diambil oleh orang yang
belajar filsafat dengan mendalam sehingga mampu memecahkan masalah-masalah
secara kritis tentang segala sesuatu. Kegunaan secara khusus dimaksudkan untuk
memecahkan suatu objek di Indonesia. Jadi, khusus diartikan terikat oleh ruang
dan waktu, umum dimaksudkan tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Dapat dikatakan bahwa filsafat sangat diperlukan oleh profesi-profesi seperti
pendidik, pengarang, dan penerbit, budayawan, sosiolog, psikolog, ilmuwan
politik, agamawan, termasuk kiyai, pendeta, pastur,dan teolog.
Ditinjau dari
segi kegunaan, sangatlah penting mempelajari filsafat baik terutama untuk diri
kita sendiri. Semangat^^...
Referensi:
Surajiyo. 2008. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar