Pada
postingan sebelumnya telah dibahas pemahaman mengenai filsafat. Sekarang saya
akan membahas mengenai filsafat matematika. Mungkin banyak orang yang telah
mengetahui apa itu matematika secara umum, disini saya akan menjelaskan matematika
dalam pandangan filsafat secara lebih luas.
Matematika diambil dari bahasa Yunani, (μαθηματικά –
mathēmatiká) Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan
atau ilmu (knowledge,science), secara
umum ditegaskan sebagai penelitian pola dari struktur, perubahan,dan ruang: tak
lebih resmi, seorang mungkin mengatakan adalah penelitian bilangan dan angka.
Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan
struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika; pandangan
lain tergambar dalam filosofi matematika.
Beberapa aliran dalam filsafat matematika:
1.
Aliran Logistik
- Pelopornya : Immanuel Kant (1724 – 1804)
- Berpendapat bahwa matematika merupakan cara logis (logistik) yang salah atau benarnya dapat ditentukan tanpa mempelajari dunia empiris.
- Matematika murni merupakan cabang dari logika, konsep matematika dapat di reduksikan menjadi konsep logika.
2.
Aliran Intuisionis
- Pelopornya : Jan Brouwer (1881 – 1966)
- Berpendapat bahwa matematika itu bersifat intusionis
- Intuisi murni dari berhitung merupakan titik tolak tentang matematika bilangan. Hakekat sebuah bilangan harus dapat dibentuk melalui kegiatan intuitif dalam berhitung dan menghitung.
3.
Aliran Formalis
- Pelopornya : David Hilbert (1862 – 1943)
- Berpendapat bahwa matematika merupakan pengetahuan tentang struktur formal dari lambang . Kaum formalis menekankan pada aspek formal dari matematika sebagai bahasa lambang dan mengusahakan konsistensi dalam penggunaan matematika sebagai bahasa lambang.
- Kaum formalis membantah aliran logistik dan menyatakan bahwa masalah-masalah dalam logika sama sekali tidak ada hubungan dengan matematika
Matematika adalah cara/ metode berpikir dan bernalar.
Matematika adalah cara berpikir yang digunakan untuk memecahkan semua jenis
persoalan. Matematika bila ditinjau dari segi epistemology ilmu bukanlah ilmu. Ia lebih merupakan artificial
yang bersifat eksak, cermat dan terbebas dari rona emosi. Matematika adalah
logika yang telah berkembang, yang memberikan sifat kuantitatif kepada
pengetahuan keilmuan.Matematika merupakan sarana berfikir deduktif yang amat
berguna untuk membangun teori keilmuan dan menurunkan prediksi-prediksi
daripadanya, dan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil kegiatan keilmuan dengan
benar dan jelas dan secara singkat dan jelas. Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari
pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika mempunyai
“artificial” yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya.
Referensi:
Susanto,
A. 2013. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar