Kamis, 06 Oktober 2016

Relevansi Filsafat dengan Tujuan Pendidikan



Pendidikan adalah suatu aktivitas yang berkaitan dengan masalah usaha manusia dalam meningkatkan derajat martabat kepribadian manusia ke arah yang lebih baik. Filsafat pendidikan, merupakan landasan pengetahuan yang mengantarkan para pendidik atau guru dalam rangka memahami hakikat manusia dalam kegiatan pendidikan. Pemahaman hakikat manusia dalam rangka upaya pendidikan, tidak bisa dilepaskan dari masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah ontologis, epistemo- logis dan aksiologis.
Ketiga masalah tersebut, merupakan seperangkat pengetahuan yang tidak bisa dilepaskan dengan bagaimana kita dapat merancang sebuah sistem pendidikan yang lebih baik, yang berangkat dari mulai pandangan tentang hakikat hidup, tujuan hidup, hakikat kebenaran/pengetahuan, dan hakikat nilai. Implementasinya adalah apa yang seharusnya kita rumuskan dalam tujuan pendidikan, isi pendidikan dan bagaimana cara mencapai tujuan pendidikan.
Masalah-masalah tersebut, merupakan sebagian dari contoh–contoh problematika pendidikan, yang dalam pemecahannya memerlukan usaha-usaha pemikiran yang mendalam dan systematis, atau analisa filsafat. Dalam memecahkan masalah-masalah tersebut, analisa filsafat mnggunakan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan permasalahanya. Di antara pendekatan (approach) yang digunakan antara lain :
1.       Pendekatan secara spekulatif, yang disebut juga sebagai cara pendekatan reflektif, berarti: memikirkan, mempertimbangkan, juga membayangkan dan menggambarkan. Ini adalah teknik pendekatan dalam filsafat pada umumnya. Dengan teknik pendekatan ini, dimaksudkan adalah memikirkan, mempertimbangkan dan menggambarkan tentang sesuatu obyek untuk mencari hakikat yang sebenarnya. Masalah- masalah kependidikan memang berhubungan dengan hal–hal yang harus diketahui hakikat yang sebenarnya, misalnya apakah hakikatnya mendidik dan pendidikan itu, hakikat manusia, hakikat hidup, masyarakat individu, kepribadian,kurikulum, kedewasaan dan sebagainya.
2.      Pendekatan normatif, artinya nilai atau aturan dan ketentuan yang berlaku dan dijunjung tinggi dalam hidup dan kehidupan manusia. Norma- norma tersebut juga merupakan masalah-masalah kependidikan, di samping dalam usaha dan proses pendidikan itu sendiri, sebagai bagai dari kehidupan manusia, juga tidak lepas dari ikatan norma- norma tertentu. Dengan teknik Pendekatan normatif, dimaksudkan adalah berusaha untuk memahami nilai-nilai noma yang berlaku dalam hidup dan kehidupan manusia dan dalam proses pendidikan, dan bagaimana hubungan antara nilai-nilai dan norma-norma tersebut dengan pendidikan. Dengan demikian akan dapat dirumuskan petunjuk-petunjuk ke arah mana usaha pendidikan diarahkan.
3.       Pendekatan analisa konsep Artinya pengertian, atau tangkapan seseorang terhadap sesuatu obyek. Setiap orang mempunyai pengertian atau tangkapan yang berbeda-beda mengenai yang sama, tergantung pada perhatian, keahlian dan kecenderungan masing-masing. Konsep seorang pedagang tentang kerbau misalnya, berada dengan konsep seorang seniman tentang kerbau yang sama, berbeda pula dengan konsep seorang petani, peternak, seorang guru, seorang anak dan sebagainya. Dengan analisa konsep sebagai Pendekatan dalam filsafat pendidikan, dimaksudkan adalah usaha memahami konsep dari para ahli pendidikan, para pendidik dan orang-orang yang menaruh perhatian atau minat terhadap pendidikan, tentang berbagai masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Misalnya konsep mereka tentang anak, tentang jiwa, masyarakat, sekolah, tentang berbagai hubungan (interaksi) yang bersifat pendidikan, serta nilai-nilai dan norma-norma yang berkaitan dengan proses pendidikan, dan segalanya .

Referensi:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-muhammad-hamid-anwar-m-phil/relevansi-filsafat-dan-pendidikan.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar