Tempat Asal Aliran Perenialisme Dikembangkan
Di zaman kehidupan modern ini banyak
menimbulkan krisis diberbagai bidang kehidupan manusia, terutama dalam bidang
pendidikan. Untuk mengembalikan keadaan krisis ini, maka perenialisme
memberikan jalan keluar yaitu berupa kembali kepada kebudayaan masa lampau yang
dianggap cukup ideal dan teruji ketangguhannya. Untuk itulah pendidikan harus
lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannya kepada kebudayaan ideal yang telah
teruji dan tangguh.
Jelaslah bila dikatakan bahwa
pendidikan yang ada sekarang ini perlu kembali kepada masa lampau, karena
dengan mengembalikan keadaan masa lampau ini,kebudayaan yang dianggap krisis
ini dapat teratasi melalui perenialisme karena ia dapat mengarahkan pusat
perhatiannya pada pendidikan zaman dahulu dengan sekarang. Perenialisme
memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan
sekarang. Perenialisme memberikan sumbangan yang berpengaruh baik teori maupun
peraktek bagi kebudayaan dan pendidikan zaman sekarang.
Dari pendapat ini sangatlah tepat
jika dikatakan bahwa perenialisme memandang pendidikan itu sebagai jalan
kembali yaitu sebagai suatu proses mengembalikan kebudayaan sekarang ( zaman
modern ) ini terutama pendidikan zaman sekarang ini perlu dikembalikan ke masa
lampau .
Perenialisme merupakan aliran
filsafat yang susunannya mempunyai kesatuan, dimana susunannya itu merupakan
hasil pikiran yang memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk bersikap tegas
dan lurus. Karena itulah perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan
arah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari filsafat khususnya
filsafat pendidikan .
Setelah perenialisme menjadi
terdesak karena perkembangan politik industri yang cukup berat timbullah usaha
untuk bangkit kembali, dan perenialisme berharap agar manusia kini dapat
memahami ide dan cita filsafatnya yang menganggap filsafat sebagai suatu azas
yang komprehensif perenialisme dalam makna filsafat sebagai satu pandangan
hidup yang berdasarkan pada sumber kebudayaan dan hasil-hasilnya.
Tokoh-Tokoh Aliran Perealisme
Aristoteles
Filsafat perenialisme terkenal
dengan bahasa latinnya Philosofhia Perenis. Pendiri utama dari aliran filsafat
ini adalah Aristoteles sendiri, kemudian didukung dan dilanjutkan St. Thomas
Aquinas sebagai pemburu dan reformer utama dalam abad ke-13.
Perenialisme memandang bahwa
kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad pertengahan perlu
dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan pendidikan zaman sekarang. Sikap
ini bukanlah nostalgia ( rindu akan hal-hal yang sudah lampau semata-mata )
tetapi telah berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan-kepercayaan tersebut
berguna bagi abad sekarang.
Jika sikap untuk kembali kemasa
lampau itu merupakan konsep bagi perenialisme dimana pendidikan yang ada
sekarang ini perlu kembali kemasa lampau dengan berdasarkan keyakinan bahwa
kepercayaan itu berguna bagi abad sekarang ini.
Pandangan Perealisme Dan Penerapanya
Dibidang Pendidikan
Ilmu pengetahuan merupakan filsafat
yang tertinggi menurut perenialisme, karena dengan ilmu pengetahuanlah
seseorang dapat berpikir secara induktif yang bersifat analisa. Jadi dengan
berpikir maka kebenaran itu akan dapat dihasilkan melalui akal pikiran. Menurut
epistimologi thomisme sebagian besarnya berpusat pada pengolahan tenaga logika
pada pikiran manusia. Apabila pikiran itu bermula dalam keadaan potensialitas,
maka dia dapat dipergunakan untuk menampilkan tenaganya secara penuh.
Jadi epistimologi dari perenialisme,
harus memiliki pengetahuan tentang pengertian dari kebenaran yang sesuai dengan
realita hakiki, yang dibuktikan dengan kebenaran yang ada pada diri sendiri
dengan menggunakan tenaga pada logika melalui hukum berpikir metode deduksi,
yang merupakan metode filsafat yang menghasilkan kebenaran hakiki.
Dengan pengetahuan, bahan penerangan
yang cukup, orang akan mampu mengenal faktor-faktor dengan pertautannya
masing-masing memahami problema yang perlu diselesaikan dan berusaha untuk
mengadakan penyelesaian masalahnya. Dengan demikian ia telah mampu
mengembangkan suatu paham.
Anak didik yang diharapkan menurut
perenialisme adalah mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi
landasan pengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran
tokoh-tokoh besar dimasa lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman
telah dicatat menonjol dalam bidang-bidang seperti bahasa dan sastra, sejarah,
filsafat, politik, ekonomi, matematika, ilmu pengetahuan alam dan lain-lainnya,
telah banyak yang mampu memberikan ilmunisasi zaman yang sudah lampau.
Dengan mengetahui tulisan yang
berupa pikiran dari para ahli yang terkenal tersebut, yang sesuai dengan
bidangnya maka anak didik akan mempunyai dua keuntungan yakni :
Anak akan
mengetahui apa yang terjadi pada masa lampau yang telah dipikirkan oleh
orang-orang besar.
Mereka telah
memikirkan peristiwa-peristiwa dan karya-karya tokoh tersebut untuk diri
sendiri dan sebagai bahan pertimbangan ( reverensi ) zaman sekarang.
Jelaslah bahwa dengan mengetahui dan
mengembangkan karya-karya buah pikiran para ahli tersebut pada masa lampau,
maka anak-anak didik dapat mengetahui bagaimana pemikiran para ahli tersebut
pada masa lampau, maka anak-anak didik dapat mengetahui bagaimana peristiwa
pada masa lampau tersebut sehingga dapat berguna bagi mereka sendiri, dan
sebagai bahan pertimbangan pemikiran mereka pada zaman sekarang ini. Hal inilah
yang sesuai dengan aliran filsafat perenialisme tersebut.
Tugas utama pendidikan adalah
mempersiapkan anak didik kearah kemasakan. Masak dalam arti hidup akalnya. Jadi
akal inilah yang perlu mendapat tuntunan ke arah kemasakan tersebut. Sekolah
rendah memberiakn pendidikan dan pengetahuan serba dasar. Dengan pengetahuan
yang tradisional seperti membaca, menulis dan berhitung anak didik memperoleh
dasar penting bagi pengetahuan-pengetahuan yang lain.
Sekolah sebagai tempat utama dalam
pendidikan yang mempersiapkan anak didik ke arah kemasakan melalui akalnya
dengan memberikan pengetahuan. Sedangkan sebagai tugas utama dalam pendidikan
adalah guru-guru, di mana tugas pendidikanlah yang memberikan pendidikan dan
pengajaran (pengetahuan) kepada anak didik. Faktor keberhasilan anak dalam
akalnya sangat tergantung kepada guru, dalam arti orang yang telah mendidik dan
mengajarkan.
Referensi:
http://supriadiucuptea.blogspot.co.id/2012/04/aliran-aliran-filsafat-pendidikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar