Gagasan
bahwa aturan moral ditaati tanpa pengecualian sulit untuk dipertahankan. Mudah
untuk menjelaskan mengapa kita seharusnya membuat pengecualian terhadap suatu
peraturan apabila kita menganggap bahwa peraturan itu mengakibatkan hasil yang
mengerikan. Perintah itu menyatakan kepada kita tentang apa yang harus kita
lakukan jika kita mempunyai keinginan yang relevan dengan perintah itu.
Keharusan moral sebaliknya, tidak tergantung pada adanya keinginan-
keinginan khusus.
Bentuk dari suatu kewajiban moral bukanlah “jikalau anda menginginkan sesuatu
maka anda wajib melakukan sesuatu”, melainkam “anda wajib melakukan ini-itu,
titk.”
Menjadi
pelaku moral berarti mengarahkan perilakunya dengan “hukum-hukum universal”. Immanuel
Kant beranggapan bahwa aturan yang melarang berbohong merupakan salah satu dari
hukum universal. Kant menganggap bahwa kebohongan itu tidak dapat dibenarkan
meskipun berbohong untuk kebaikan. Dalam buku A Short History of Ethics (1966),
Alasdair Maclntyre menyatakan bahwa “bagi banyak orang yang belum pernah
mendengar filsafat, apalagi nama Kant, moralitas secara kasar merupakan apa
yang dikatakan Kant yakni sebuah sistem aturan yang harus diikuti karena wajib
tanpa peduli pada apa yang diinginkan atau dimaui seseorang. Seseorang tidak
dapat memandang dirinya istimewa dari sudut pandang moral. Yang dituntut dari
gagasan Kant ialah jika kita melanggar suatu aturan , maka kita melakukan itu
demi suatu alasan yang bisa kita berlakukan juga untuk diterima oleh orang lain
yang berada dalam posisi yang sama dengan kita.
Referensi:
Rachel,
James. 2007. Filsafat Moral .
Yogyakarta: Kanisus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar