Filsafat moral mempunyai sejarah yang kaya dan mengagumkan. Banyak pemikir
filsuf yang menganilisis masalah moral dari berbagai perspketif dan
menghasilkan teori-teori yang menarik maupun yang menjengkelkan pembaca. Sebuah
teori moral yang memuaskan kiranya haruslah sensitive dengan fakta tentang
kodrat manusia dan menempatkan manusia secara seimbang. Manusia adalah
makhluk rasional yang mampu mengemukakan sejumlah fakta sebagai alasan untuk
bertindak menurut cara tertentu, Kita harus melakukan tindakan yang didukung
oleh alasan-alasan yang paling masuk akal.
Atas dasar beberapa catatan mengenai kodrat manusia, kita dapat membri
gambaran bahwa kita harus bertindak menurut aturan agar mendukung kepentingan
setiap orang secara sama. Tetapi, kita lantas member catatan bahwa hal semacam
ini tidak dapat diperlakukan untuk semua kewajiban moral kita karena kita harus
memperlakukan orang menurut kepantasan individu yang bersangkutan. Sekilas
tampaknya memperlakukan orang menurut kepantasan masing- masing individu agak
berbeda dengan memperhatikan kepentingan setiap orang secara sama. Namun, hal
itu disesuaikan dengan nilai kepantasan dalam memperlakukan orang lain.
Gagasan utama utilitarianisme motivasi adalah kita harus bertindak menurut
kombinasi motif-motif yang terbaik dalam memperhatikan kepentingan-kepentingan
umum. Kita harus dapat menghasilkan peluang-peluang terbaik untuk hidup yang
baik, sekaligus juga memberikan peluang-peluang terbaik bagi orang lain untuk
menjalankan hidup mereka yang baik. Sebut saja peluang-peluang ini dengan
rencana terbaikku. Hal yang benar untuk bertindak adalah melakukan rencana
terbaik itu.
Rencana terbaik setiap orang mungkin memiliki kesamaan, seperti melawan
kebohongan, pencurian dan pembunuhan. Selain itu juga kesamaan dalam
sifat-sifat keutamaan yang harus dimiliki diantaranya kesabaran, keramahan dan
pengendalian diri. Tetapi rencana terbaik setiap orang tidak harus sama. Hal
itu disebabkan setiap orang memiliki kepribadian dan bakat yang berbeda-beda.
Jadi, strategi untuk hidup bagi setiap orang mungkin berbeda-beda.
Referensi:
Rachel, James. 2007. Filsafat Moral
. Yogyakarta: Kanisus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar