Minggu, 04 Desember 2016

Hakikat Ilmu Eropa

Karakter khusus ilmu Eropa dapat dijelaskanmelalui keadaan-keadaan ketika para ilmuwan menggarap bahan-bahan yang diwarisi selama dua fase berturut-turut. Hal itu mencakup prinsip dasar pengenalandunia alamiah melalui argumendemonstrastif, prinsip yang pertama kali di capai dalam kebudayaan Yunani, kemudian di pungut oleh peradaban Islam namun bukan yang lain.Ciri-ciri khas masyarakat Eropa pada zaman itu memungkinkannya membuat kemajuan pesat luar biasa, kendatipun masyarakat masih sebagian besar agraris, tidak demokratis, dan terstratifikasi oleh posisi sosial yang diwariskan.
Dalam masyarakat Eropa yang relatif berubah-ubah, setiap individu terdorong untuk melakukan inovasi sebab dengannya mereka dapat memajukan diri sendiri.Di akhir abad ke-16 ilmu Eropa mengungguli sumber-sumber dan saingan-saingannya, namun hasil-hasilnya masih belum berbeda secara kualitatif dari mereka.Sampai kemudian datanglah revolusi dalam filsafat yang mengubah bentuk ilmu Eropa menjadi sesuatu yang unik.Penemuan paling penting ialah gaya baru aktivitas sosial penelitian, dimana kerahasian dan kekejaman persaingan yang menjadi ciri para penemu pribadi dikendalikan dan ditertibkan oleh tekad untuk bekerja secara bersama-sama demi kebaikan umum.
Keberhasilan filsafat baru terbukti nyata menjelang berakhirnya abad ke-17 dan kendatipun langkah kemjuan mengendur selama abad sesudahnya, namun prestasi-prestasi zaman sebelumnya di bidang pengetahuan dan metode tak pernah hilang lagi.Ilmu-ilmu gabungan kimiawi dan ilmu sosial pada akhirnya dapat membuat kemjuan-kemajuan pada abad ke-19 dengan hanya berdasarkan konsepsi reduksionis atas dunia alamiah.
Ringkasnya ilmu Eropa berhutang budi pada keberhasilan-keberhasilan masa lampau dan karakter khusunya yang mempunyai andil pada metafisika dan metode-metodenya, ciri ciri dasar masyarakat Eropa adalah individualismeagresif yang di tempa oleh suatu prinsip bekerja sama untuk kemaslahatan umum.

Referensi:
Jerome, Revertz R. 2014. Filsafat Ilmu Sejarah dan Ruang lingkup Bahasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar




Tidak ada komentar:

Posting Komentar