Pada masa ini,
ilmu bersifat professional dalam organisasi sosialnya, reduksiois dalam gayanya
dan positif dalam jiwanya.Gaya pekerjaan yang dominan dalam periode ini
bersifat reduksionis.Penyelidikan-penyelidikan dipusatkan pada proses-proses
murni, stabil dan dapat dikontrol secara buatan yang dapat terlaksana di
laboratorium.Dan teori-teori yang digemari ialah yang mencakup
penyebab-penyebab fisik, yang menggunakan argumen-argumen matematis yang
berat.Hampir semua filsafat ilmu yang nyata bermodelkan pada fisika teoritis.
Prestasi-prestasi
ilmiah diawal abad ke-20 terlalu besar bahkan untuk dikatalogkan.Ditiap bidang
utama, kemajuan didasarkan pada karya deskriptif yang sangat berhasil dari abad
ke-19.Dan bagian awal abad ke-20 menyaksikan penemuan efek-efek baru yang
menyeluruh (sinar X, radioaktif), penetrasi ke dalam struktur materi (teori
atomatik, isotop-isotop).
Referensi:
Jerome, Revertz R. 2014. Filsafat
Ilmu Sejarah dan Ruang lingkup Bahasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar