Suatu putusan
moral atau jenis putusan nilai apapun harus didukung oleh alasan-alasan
(penalaran) yang baik. Suatu teori yang baik terutama yang menyangkut putusan
moral harusnya dapat memberi penjelasan mengenai hubungan antara putusan moral
dengan penalaran yang mendukungnya. Jika kita mau memahami hakekat etika, maka
kita harus memusatkan diri pada penalaran. Kebenaran objektif mengenai suatu
permasalahan hanya akan didapat jika seseorang dapat melepaskan diri dari penilaian
subjektif.
Ada dua alasan
yang memberikan kesan bahwa putusan moral itu tidak dapat dibuktikan
kebenarannya. Pertama, orang salah mengartikan makna bukti dalam etika. Kedua,
kita seringkali memulai mencari bukti dari kasus yang sukar, sehingga kita akan
merasakan bahwa bukti dalam etika itu mustahil.
Referensi:
Rachel, James.
2007. Filsafat Moral . Yogyakarta:
Kanisus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar