Minggu, 04 Desember 2016

ILMU DALAM PERADABAN-PERADABAN LAIN (Islam)

Kebudayaan Islam paling relevan bagi ilmu Eropa.Bukan sekedar karena dekatnya hubungan antara Islam dangan Judaisme dan Kekristenan, melainkan juga karena adanya kontak kultural yang aktif antara negeri-negeri berbahasa Arab dengan Eropa Latin pada masa-masa yang menentukan. Ironisnya, zaman kebesaran Islam bersamaan waktunya denga titik nadir kebudayaan di Eropa Barat. Penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh pengkikut sang Nabi yang dimulai sejak abad ke-17 hingga abad ke-10 telah membuat bahasa Arab menjadi bhasa kaum terpelajar bagi bangsa-bangsa yang terentang mulai dari Persia hingga Spanyol.
Bangsa Muslim juga toleran terhadap keyiknan-keyakinan monoteis lainnya, sehingga orang-orang Yahudi mendapatkan posisi yang tinggi di negeri-negeri Islam pada saat mereka hampir tidak diizinkan hidup di Eropa. Tokoh-tokoh terbesar saat itu dapat membentuk kemajuan-kemajuan kreatif, tetapi jarang sekali ada kerja sama para sarjana yang dibutuhkan untuk membuat orang awam menjadi efektif.
Kontak antara Islam dan Eropa Latin sebagian besar berlangsung melalui Spanyol, dimana orang-orang Kristen dan Yahudi dapat bertindak sebagai perantara dan penerjamah. Abad ke-12 menunjukkan adanya suatu program penerjemahan besar-besaran karya-karya berbahasa Arab ke dalam bahasa Latin, mula-mula di bidang Astrologi, dan magis, kemudian di bidang kedokteran dan akhirnya di bidang filsafat dan ilmu.

Referensi:
Jerome, Revertz R. 2014. Filsafat Ilmu Sejarah dan Ruang lingkup Bahasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar