Banyaknya
permasalahan pendidikan yang ada di Provinsi Banten membuat pandangan banyak
orang mengira pendidikan di Banten masih belum memadai dan kurangnya
implementasi para pendidik yang kurang mendidik dalam mengajar. Dilihat dari
berbagai sisi, kurang motivasi para siswa yang membuat siswa menjadi malas
ingin mencapai cita-citanya. Cita-cita kita dimulai dari sebuah pembelajaran yang
bermutu dan berkarakter. Para pendidik masih kurang untuk menumbuhkan karakter
kepribadian seorang anak.
Semua
materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan
kompetensi lulusan sehinga mutu pendidikan yang ada di Banten akan menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu para pendidik perlu merancang
pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta
menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban
belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak,
serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar berlebih yang
kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
Cita-cita,
latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara
belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu
pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan
indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai
semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya
masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.
Dampak
dari memburuknya keadaan pendidikan di Provinsi Banten ialah faktor ekonomi.
Anak-anak yang ingin menggapai cita-citanya terhempas begitu saja karena hal
ini.
Hal
lain lagi yang dengan sarana prasarana sekolah yang ada di Provinsi Banten,
ruang kelas maupun ruang lainnya belum memadai untuk sarana belajar siswa, hal
ini akan mengganggu sistem pembelajaran pada siswa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar