Selasa, 06 Desember 2016

Apakah keutamaan sama untuk setiap orang?

Akhir-akhir ini para filsuf beranggapan bahwa telah terjadi kebobrokan moral, seperti gaya hidup bebas, kriminalitas, perzinahan dan permaslahan moral lain semakin memprihatinkan. Oleh karena itu, kita harus kembali ke jalan pikiran Aristoteles yang menyangkut teori keutamaan. Aristoteles menyatakan keutamaan adalah sifat karakter yang tampak dalam tindakan baik yang sudah menjadi kebiasaan. Misalnya karakter jujur, hanya akan disebut karakter apabila seseorang itu memang senantiasa berkata jujur bukan hanya kadang-kadang.
Ada banyak sifa-sifat keutamaan yang harus dimiliki manusia, namun ada empat sifat terpenting yang harus ada, yaitu berani, murah hati, jujur dan setia kepada keluarga dan teman-teman. Keberanian merupakan hal yang baik karena kehidupan itu penuh dengan bahaya dan tanpa keberanian kita tidak akan dapat menghadapinya. Kemurahan hati diinginkan karena ada sejumlah orang yang memang berada dalam keadaan yang lebih buruk daripada yang lain dan mereka membutuhkan pertolongan. Kejujuran diperlukan karena tanpa itu hubungan antara manusia akan keliru dengan berbagai cara. Kesetiaan merupakan hal yang hakiki dalam persahabatan, teman lain, bahkan ketika mereka tergoda untuk meninggalkan.
Sifat-sifat keutamaan berharga karena memiliki niali dan kegunaan tersendiri. Sifat keutamaan akan membawa dampak positif bagi pribadi yang memilikinya. Setiap orang memiliki ukuran sifat keutamaan yang berbeda-beda, tergantung kepada kepribadian, peran sosial dan lingkungannya. Sikap-sikap keutamaan yang terus dipelihara dan dikembangkan akan menghasilkan kekuatan moral. Kekuatan moral adalah kekuatan pribadi seseorang yang mantap dan kesanggupannya untuk bertindak sesuai dengan apa yang diyakininya sebagai tindakan yang benar.
Rencana terbaik setiap orang mungkin memiliki kesamaan, seperti melawan kebohongan, pencurian dan pembunuhan. Selain itu juga kesamaan dalam sifat-sifat keutamaan yang harus dimiliki diantaranya kesabaran, keramahan dan pengendalian diri. Tetapi rencana terbaik setiap orang tidak harus sama. Hal itu disebabkan setiap orang memiliki kepribadian dan bakat yang berbeda-beda. Jadi, strategi untuk hidup bagi setiap orang mungkin berbeda-beda.

Referensi:
Rachel, James. 2007. Filsafat Moral . Yogyakarta: Kanisus


Tidak ada komentar:

Posting Komentar