Minggu, 04 Desember 2016

Tentang Martabat Manusia

Kant beranggapan bahwa manusia menduduki wilayah ciptaan yang istimewa. Gagasan ini bukan hanya diungkapkan oleh Kant saja, karena gagasan ini sudah dikenal sangat lama sekali. Sejak zaman kuno, manusia menganggap dirinya sebagai
makhluk yang paling sempurna. Manusia memiliki nilai intrinsik atau martabat yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Lain halnya dengan binatang. Binatang hanya memiliki nilai jika berguna bagi manusia. Sebagai makhluk yang memiliki martabat, kita tidak boleh dijadikan alat untuk mencapai tujuan. Misalnya memanfaatkan anak kecil untuk mengamen agar mendapat uang. Moralitas dapat dirumuskan untuk membedakan tugas dan kewajiban sebagai pelaku moral yang disebut imperatif kategoris.
Ada dua fakta penting menyangkut pendapat Kant tentang manusia, yaitu: pertama manusia memiliki keinginan dan tujuan. Keinginan dan tujuan ini membuat manusia mempunyai nilai dalam membuat rencana agar dapat mencapai keinginan dan tujuannya. Misalnya jika anda ingin pandai dalam bermain catur, maka buku tentang catur merupakan nilai yang harus anda pelajari dan kuasai agar dapat mencapai tujuan. Kedua yaitu manusia mempunyai martabat karena manusia merupakan pelaku rasional. Pelaku rasional adalah pelaku-pelaku bebas yang mampu mengambil keputusan untuk diri merka sendiri, menempatkan tujuan-tujuan mereka sendiri dan menuntun perilaku mereka dengan akal budi..

Referensi:
Rachel, James. 2007. Filsafat Moral . Yogyakarta: Kanisus


Tidak ada komentar:

Posting Komentar