Selasa, 13 Desember 2016

Implementasi Mahasiswa terhadap Nilai-nilai Pancasila



Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam kehidupan pemerintah dan masyarakatnya. Pilar-pilar itu tercermin dalam tiap-tiap sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal yang wajib dilakukan bagi setiap warga negara. Namun, sekarang ini implementasi Pancasila hanya menjadi teori bagi masyarakat termasuk didalamnya adalah peserta didik yang salah satunya adalah mahasiswa. Mahasiswa merupakan agen of change  (agen dalam perubahan) yang seharusnya menggerakkkan implementasi Pancasila kini mulai hilang semangatnya.
Nilai-nilai Pancasila sebetulnya dari dulu tidak pernah berubah masih sangat bagus dan mewakili kepribadian bangsa Indonesia,  akan tetapi pada era Globalisasi ini, implementasi terhadap nilai-nilai Pancasila sudah banyak mengalami kemunduran diranah apapun dan manapun. Salah satunya adalah dalam ranah kehidupan mahasiswa, implementasi mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila sudah berkurang atau melemah.
Hal itu terbukti dengan beberapa contoh yaitu mahasiswa banyak melakukan demonstrasi terhadap hasil kerja para petinggi dikursi pemerintahan maupun kampus,  kebiasaan musyawarah untuk mencapai mufakat yang mencermikan implementasi dari sila ke_4 sudah mulai ditinggalkan dengan adanya demonstrasi di sana-sini disertai dengan tindak anarkis. Contoh lain yaitu seperti kurangnya nilai moral dan sopan santun mahasiswa karena tertutupi oleh kemajuan teknologi yang tidak diimbangi oleh nilai religi yang merupakan cerminan perilaku implementasi dari sila yang pertama.

Sebagai mahasiswa yang merupakan agen of change yang seharusnya menggerakkan implementasi Pancasila. Oleh karena itu, sudah seharunya mahasiswa itu sendiri mengimpelmentasikan nilai-nilai Pancasila. Berikut ini adalah beberapa paragraf yang membahas perilaku mahasiswa yang dapat mencerminkan implementasi terhadap nilai-nilai Pancasila.
Berdasarkan sila pertama, mahasiswa haruslah beriman dan bertakwa sesuai dengan keyakinannya masing-masing, mapu bertoleransi antar umat beragama, saling bekerja sama dan menghormati meskipun berbeda agama, dapat membina kerukunan antar umat beragama karena pastinya dalam satu kampus tidak mungkin seluruh mahasiswa beragama Islam. Saat ini implementasi sila pertama yang diharuskan bertoleransi dalam beragama masih banyak terwujud dan banyak mahasiswa yang menerapkan perilaku tersebut. Akan tetapi jika beribadah ataupun berprilaku yang sesuai dengan keyakinannya atau agamanya masing-masing implementasinya sangatlah rendah, kebanyakan mahasiswa berprilaku atau nilai moralnya tidak didasari dengan nilai religi ataupun keimanan dan ketakwaan sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Sesuai dengan sila ke_2 implementasi sila ini yaitu saling tolong menolong antar sesama,  mahasiswa mampu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan tidak diskriminasi antar mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Karena Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.
Implementasi sila ke_3 yaitu perilaku mahasiswa yang mencerminkan cinta tanah air,  menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan golongan dan pribadi, bangga terhadap negara  Indonesia.Sekarang ini ditinjau dari berbagai kehidupan mahasiswa yang ada sangat terlihat implementasi terhadap sila ke tiga sudah berkurang seperti mereka lebih menyukai dan mencintai negara lain dibandingkan negaranya sendiri yaitu Indonesia.
Sila yang ke_4 dapat diimplementasikan oleh mahasiswa dengan cara aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara atau turut serta dalam pemilu, mengutamakan jalan musyawarah dari pada demonstrasi, ketika sudah tidask dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah mahasiswa dapat berdemonstrasi tetapi tidak disertai dengan tindak anarkis dan demonstrasi tersebut dapat memberikan solusi terhadap masalah yang mereka demonstrasikan.
            Perilaku mahasiswa yang mencerminkan implementasi dari sila ke_5 yaitu saling membantu dan bergotong royong, suka memberi pertolongan, berbuat adil, tidak pilih kasih, menghargai karya orang lain dengan tidak membajak dan membeli produk bajakan. Sesuai dengan makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain.
Untuk dapat mewujudkan perilaku mahasiswa yang mencerminkan implementasi atau penerapan terhadap nilai-nilai Pancasila, maka dari itu penting adanya pendidikan atau kuliah Pancasila sebagai mata kuliah umum disetiap jurusan. Kuliah pendidikan Pancasila ini berfungsi sebagai pemicu agar generasi muda di Indonesia dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang luhur, dapat mengingat bahwa merekalah harapan dan masa depan bangsa yang seharusnya selalu menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar