Minggu, 04 Desember 2016

Konsepsi Minimal Untuk Moralitas

Konsep minimum dapatlah sekarang dinyatakan dengan pendek: moralitas, setidak-tidaknya  merupakan usaha untuk membimbing tindakan seseorang dengan akal, --- yakni, untuk melakukan apa yang paling baik menurut akal, seraya memberi bobot yang sama menyangkut kepentingan setiap iindividu yang akn terkena oleh tindakan itu
Hal ini antara lain memberi kepada kita suatu gambaran mengenai apa artinya menjadi pelaku moral yang sadar. Pelaku moral yang sadar adalah seseorang yang mampu mempunyai keprihatinan, tanpa pandang bulu kepada kepentingan setiap orang yang terkena apa yang ia lakukan; dia dengan hati-hati menggeser fakta dan meneliti imlikasi implikasinya; dia menerima prinsip-prinsip tingkah laku hanya setelah menyelidikinya dengan seksama untuk memperolah kepastian bahwa prinsip prinsip itu sehat; dia mau "mendengarkan akal bahkan juga kalau itu berarti bahwa keyakinan keyakinan sebelumnya perlu diperbaharui. Akhirnya dia juga bersedia untuk betindak demi hasil-hasil peryeimbangan ini.
Tentu saja, sebagaimana dapat diharapkan, tidak setiap teori dapat menerima "minimum" ini --- namun, teori-teori yang menolak konsepsi minimum akan menemui kesulitan-kesulitan yang berat karena menolak itu. Kebanyakan filsuf menyadari hal ini, maka kebanyakan teori moralitas memasukkan konsepsi minimum kedalam suatu bentuk atau bentuk yang lain. Mereka tidak setuju bukan menyangkut minimum itu tetapi mengenai bagaimana teori-teori itu harus diperluas, dan mungkin dimodifikasi supaya memperoleh suatu perhitungan yang sangat memuaskan.
Referensi:

Rachel, James. 2007. Filsafat Moral . Yogyakarta: Kanisus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar