Minggu, 04 Desember 2016

BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP ETIKA LINGKUNGAN (Bagian 2)

Klik disini untuk baca bagian 1
Bagi mereka yang berpikir bahwa lingkungan etis kita telah menunjukkan penurunan secara keseluruhan dibandingkan dengan apa sekali itu, pemulihan mungkin tampak ide yang tepat. Bagi mereka yang mengambil pandangan yang lebih optimis, gagasan melestarikan lingkungan etika - mempertahankan apa yang terpusat penting, sedangkan yang memungkinkan untuk perubahan dalam menanggapi keadaan yang berubah - mungkin lebih tepat. Bahkan 'melestarikan' dapat membawa terlalu banyak saran dari kondisi statis. Pada titik ini kita telah melihat bahwa beberapa kondisi di tempat untuk mendukung pemikiran bahwa hubungan kita terhadap lingkungan etis kita harus satu, bukan dari penerimaan pasif, tetapi tanggung jawab aktif.
Adapun dalam mengevaluasi etika lingkungan, ketika kita mau mengevaluasi tindakan sebagai benar atau salah, atau keadaan baik atau buruk, atau ketika kita mengambil kualitas seseorang untuk pujian atau fitnah, kita membuat langkah di lingkungan etis kita, dengan menggunakan ide-ide itu yang membuat tersedia untuk kita; banyak cara di mana kita bisa melakukan hal ini. Evaluasi lingkungan tidak dapat dilakukan diluar lingkungan etika itu sendiri, karena jika kita bisa melangkah, di luar itu kita tidak akan memiliki dasar untuk melakukan evaluasi sama sekali. Jika kita dapat mengevaluasi lingkungan etika keseluruhan yang kita tahu ada atau telah ada, maka kita dapat pada prinsipnya mengevaluasi etika lingkungan yang dapat kita bayangkan ada di masa depan.
Ada kesemuan tertentu dalam mengevaluasi lingkungan etika, apa yang mungkin kita ambil untuk menjadi 'lingkungan seluruh etika', karena tidak ada lingkungan etika lokal, pada setiap tingkat ada isolasi lengkap dari apa yang ada di sekitarnya.

Haydon, Graham. 2006. Education, Philosphy And The Ethical Environment. New York: Routledge


Tidak ada komentar:

Posting Komentar